THE
POWER OF TWO, POINT COUNTER POINT, DAN CARD SORT
A.
The Power Of Two
1.
Pengertian strategi The Power of Two
Kemp menjelaskan, bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat tersebut, Dick and Carey
juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran adalah satu set materi dan
prosedur pembelajaran yang digunakan bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar
pada siswa.[1]
Sedangkan The Power of Two artinya menggabungkan kekuatan dua
orang, menggabungkan kekuatan dua orang dalam hal ini adalah membentuk kelompok
kecil, masing-masing kelompok terdiri dari dua atau lima siswa. [2]
Aktivitas ini digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dan
menegaskan manfaa sinergi yakni, bahwa dua kepala adalah lebih baik daripada
satu.[3]
Langlah-langkah strategi The Power of Two, adalah sebagai berikut: [4]
a.
Membuat
problem, dalam proses belajar, guru memberikan satu atau lebih pertanyaan
kepada peserta didik yang membutuhkan refleksi (perenungan) dalam menentukan
jawaban.
b.
Guru
meminta peserta didik untuk merenung dan menjawab pertanyaan sendiri-sendiri.
c. Guru
membagi peserta didik berpasang-pasangan. Pasangan kelompok ditentukan menurut
daftar urutan absen atau bisa juga diacak, setelah semua peserta didik
melengkapi jawabannya, bentuklah ke dalam pasangan dan mintalah mereka untuk
berbagi jawaban dengan yang lain.
d. Guru
meminta pasangan untuk berdiskusi mencari jawaban baru. Dalam proses belajar,
guru meminta siswa untuk membuat jawaban baru untuk masing-masing pertanyaan
dengan memperbaiki respon masing-masing individu.
e. Guru
meminta peserta diik untuk mendiskusikan hasil sharing-nya. Dalam proses
belajar, siswa diajak untuk berdiskusi secara klasikal untuk membahas
permasalahan yang belum jelas atau yang kurang dimengerti. Semua pasangan
membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain. Untuk
mengakhiri pembelajaran, guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran.
2.
Tujuan stratregi pembelajaran the power of two
Dalam pelaksanaan strategi pembelajaran the power of two terdapat
beberapa tujuan yang harus dicapai, diantaranya yaitu:[5]
a.
Membiasakan
belajar aktifnsecara individu dan kelompok.
b.
Untuk
meningkatkan belajar kolaboratif.
c. Agar
peserta didik memiliki keterampilan memecahkan masalah yang terkait dengan
materi pokok.
d.
Meminimalkan
kegagalan.
e.
Meminimalkan
kesenjangan antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
3.
Kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran the power of two
a.
Kelebihan strategi the power of two
1) Siswa
tidak terlalu tergantung pada guru, tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan
berfikir sendiri.
2) Mengembangkan
kemampuan mengungkapkan idea tau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan
membandingkan ide-ide atau gagasan orang lain.
3) Membantu
anak agar dapat bekerja sama dengan orang lain, dan menyadari segala
keterbatasannya serta menerima segala kekurangannya.
4)
Membantu
siswa untuk lebih bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya.
5)
Meningkatkan
motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir.
b.
Kekurangan strategi the power of two[6]
1) Kadang-kadang
bisa terjadi adanya pandangan dari berbagai sudut bagi masalah yang dipecahkan,
bahkan mungkin pembicaraan menjadi menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang
panjang.
2) Dengan
adanya pembagian kelompok secara berpasang-pasangangn, membuat pembelajaran
kurang kondusif.
3) Dengan
adanya kelompok, siswa yang kurang bertanggunjawab dalam tugas, membuat mereka
lebih mengandalkna pasangannya.
4) Dengan leluasanya pembelajaran, maka
apabila keleluasaan itu tidak optimal kepada tujuan pembelajaran maka tujujuan
pembelajaran tidak akan tercapai.
5) Penilaian kelompok akan membutakan
penilaian secara individu bila seorang guru tidak jeli dalam pelaksanaanya.
6) Mengembangkan kesadaran kelompok
membutuhkan waktu yang lama.
7) Membutuhkan lebih banyak fasilitas,
waktu, juga biaya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
8) Selama diskusi kelompok berlangsung
ada kecenderungan topic masalah yang dibahas meluas sehingga tidak sesuai
dengan alokasi waktu yang diberikan.
B.
Point Counter Point
1.
Pengertian strategi point counter point
Menurut Hamruni model pint counter point merupakan model
pembelajaran dengan teknik hebat untuk merangsang diskusi dan mendapatkan
pemahaman lebih mendalam tentang berbagai isu yang kompliks. Format point
counter point, mirip dengan sebuah perdebatan, namun tidak terlalu formal dan
berjalan lebih cepat.
Sebuah debat bisa menajadi metode berharga untuk meningkatkan
pemikiran dan perenungan, terutama jika siswa diharapkan mengemukakan pendapat
yang berentangan dengan diri mereka sendiri. Ini merupakan strategi debat yang
secara aktif melibatkan tiap siswa di dalam kelas.[7]
Suprijono juga menyebutkan bahwa metode pembelajaran point counter
point dipergunakan untuk mendorong peserta didik berpikir dalam berbagai
perspektif. Jika metode pembelajaran in dikembangkan, maka yang harus
diperhatikan adalah materi pembelajaran. Di dalam bahan pelajaran harus
terdapat isu-isu kontroversi, missal G30 S PKI, serangan umum 1 maret 1949, dan
lain-lain.[8]
2.
Langkah-langkah strategi point counter point
Langkah-langkah
strategi point counter point adalah sebagai berikut:[9]
a.
Guru
membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok.
b.
Aturlah
posisi mereka sedemikian rupa, sehingga mereka berhadap-hadapan.
c. Berikan
kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk meruuskan argumentasi-argumentasi
sesuai dengan perspektif yang dikembangkan.
d. Usai
tiap-tiap kelompok berdiskusi seara internal, mulailah mereka berdebat.
e. Setelah
seorang peserta didik dari suatu kelompok menyampaikan argumentasi sesuai
pandangan yang dikembangkan kelompoknya, mintalah tanggapan, bantahan atau
koreksi dari kelompok lain perihal isu yang sama. Lanjutkan proses ini sampai waktu
yang memungkinkan.
f. Dipenghujung
waktu pelajaran, buatlah evaluasi sehingga peserta didik dapat mencari jawaban
sebagai titk temu argumentasi-argumentasi yang telah mereka munculkan.
3.
Kelebihan dan kekurangan strategi point counter point
a.
Kelebihan
strategi point counter point[10]
1) Dengan
perdebatan sengit akan mempertajam hasil pembicaraan. Dengan demikian siswa
akan trampil berbicara dan mengeluarkan pendapatnya terhada isu yang
dibicarakan. Selain itu siswa juga trampil menyanggah pendapat temannya dengan
menggunakan alas an-alasan yang cukup relevan.
2) Segi
permaslahan dapat disajikan, yang memiliki ide dan yang mendebat/ menyanggah
sama-sama berdebat untuk menemukan hasil yang lebih tepat mengenai suatu
masalah. Siswa akan saling mengasah pikiran masing-masing untuk memperkuat alas
an mereka dalam memperthankan argmentasinya.
3) Siswa
dapat terangsang untuk menganalisa masalah di dalam kelompok, asal terpimpin,
sehingga analisa itu terarah pada pokok permasalahan yang dikehendaki bersama.
4) Dalam
pertemuan debat itu siswa dapat menyampaikan fakta dari kedua sisi masalah,
kemudian diteliti fakta mana yang benar/ valid, dan bisa dipertanggungjawabkan.
5) Karena
terjadi pembicaraan aktif, maka akan membangkitkan daya tarik untuk turut
berbicara, turut berpartisipasi mengeluarkan pendapat.
b.
Kekurangan strategi point counter point[11]
1) Di dalam pertemuan ini kadang-kadang keinginan untuk menang
mungkin terlalu besar, sehingga tidak memperhatikan pendapat orang lain.
2)
Kemungkinan lain di antara anggota mendapat kesan yang salah
tentang orang yang berdebat.
3) Dengan tekhnik berdebat membatasi partisipasi kelompok,
kecuali kalau di ikuti dengan diskusi.
4) Karena sengitnya perdebatan bisa terjadi terlalu banyak
emosi yang terlibat, sehingga debat itu semakin gencar dan ramai.
5)
Agar bisa melaksanakan dengan baik maka perlu persiapan yang
teliti sebelumnya.
C.
Cart Sort
1.
Pengertian strategi Cart Sort
Cart sort merupakan aktifitas kerjasama yang bisa digunakan untuk
menhajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang benda, atau
menilai informasi. Gerak fisik yang ada di dalamnya dapat membantu menggairakan
siswa yang merasa penat.[12]
Kegiatan ini juga cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau ulang
materi pelajaran. Cara ini memungkinkan siswa untuk berpasangan dan member
pertanyaan kuis kepada temannya.[13]
2.
Langkah-langkah strategi Cart Sort
Langkah-langkah
strategi cart sort adalah sebagai berikut:[14]
a. Beri
tiap siswa karty indeks yang berisi informasi atau contoh yang cocok dengan
satu atau beberapa kategori.
b. Perintahkan
siswa untuk berkeliling ruangan dan mencari siswa lain yang kartunya cocok
dengan kategori yang sama. (anda dapat mengumumkan kategorinya sebelumnya atau
biarkan siswa menemukannya sendiri).
c. Perintahkan
siswa yang kartunya memiliki kategori sama untukmenawarkan diri kepada siswa
lain.
d. Ketika
tiap kategori ditawarkan, kemukakan poin-poin pengajaran yang menurut anda
penting.
3.
Kelebihan dan kekurangan strategi Cart Sort menurut Wahyuni[15]
a.
Kelebihan strategi cart sort
1)
Guru
mudah menguasai kelas.
2)
Mudah
dilaksanakn.
3)
Mudah
mengorganisir kelas.
4)
Dapat
diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak.
5)
Mudah
menyiapkannya.
6)
Guru
mudah menerangkan dengan baik.
b.
Kekurangan strategi cart sort
1)
Adanya
kemungkinan terjadi peyimpangan perhatian murid, terutama apabila terjadi
jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang
diinginkan, dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok persoalan semula.
[1]
Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2008), 126.
[2]
Rama Yulis, Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Nusa Media, 2006),
110.
[3]
Melvin L., Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif (Bandung:
Nuansa, 2012), 173.
[4]
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori & Aplikai PAIKEM (Yogyakarta:
Pustaka Belajar), 100-101.
[5]
Saiful Bahri Djarmajah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), 77.
[7]
Melvin L., Silberman, Op.Cit., 141.
[8]
Agus Suprijono, Op.Cit., 99.
[9] Ibid.,
100.
[12]
Melvin L., Silberman, Op.Cit., 169.
[13] Ibid.,
250.
[14] Ibid.,
169-170.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar