Senin, 16 Juni 2014

PROSEDUR DAN TEKNIK PENGELOLAAN KELAS


A.    Prosedur pengelolaan kelas
Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, prosedur adalah cara mengerjakan suatu pekerjaan menurut tingkat-tingkatnya. Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi.[1]
Sedangkan pengertian prosedur menurut Ismail Masya mengatakan bahwa “prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang”. Adapun menurut imam azhar prosedur adalah langkah-langkah untuk melakukan suatu pekerjaan.[2]
Dapat disimpulkan yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan.
Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Guru selalu mengelola ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas maksudnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondosif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Prosedur pengelolaan kelas merupakan serangkaian langkah kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang optimal serta mempertahankan kondisi optimal tersebut supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Istilah prosedur itu seendiri mengandung arti sebagai suatu cara atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah dientukan. Sedangkan menurut Ismail Masya, yaitu suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang.[3]
Dalam pengelolaan kelas harus dilaksanakan dengan prosedur tertentu, yang mana prosedur ini merupakan langkah yang dilalui guru dalam kegiatan belajar mengajar, paling tidak akan mengarahkan proses pengelolaan kelas yang lebih terarah dan teratur. Untuk itu terdapat dua prosedur pengelola’an kelas, yaitu prosedur bersifat Preventif (pencegahan), dan prosedur yang bersifat Kuratif (penyembuhan).[4]
1.      Prosedur Preventif (pencegahan)
Merupakan mencegah suatu tindakan sebelum adanya penyimpangan khususnya didalam kelas agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.[5] Prosedurnya antara lain:
a.       Peningkatan kesadaran diri sebagai guru, sehingga guru dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang merupakan modal dasar dalam melaksanakan tugasnya.
b.      Peningkatan kesadaran pada siswa, sehingga siswa dapat meningkatkan kesadaran serta dapat menghindarkan diri peserta didik dari sikap yang tidak terpuji, seperti sikap malas, sikap mudah putus asa, mudah ,marah, mudah kecewa, mudah tertekan oleh peraturan sekolah dan sebagainya. Selain itu, guru juga sebaiknya memperhatikan kebutuhan, keinginan dan memberikan dorongan pada siswanya, menciptakan suasana saling pengertian, saling menghormati dan rasa keterbukaan antara guru dan siswa.
c.       Sikap polos dan tulus dari guru, sehingga guru dapat mempengaruhi lingkungan belajar siswa. Karena tingkah laku, cara menyikapi dan tindakan guru merupakan stimulus yang akan direspon oleh para siswa.
d.      Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan. Sebaiknya guru dapat mengidentifikasi tingkah laku siswa yang menyimpang baik bersifat individual maupun kelompok, atau bahkan penyimpangan yang disengaja. Dan juga guru sebaiknya belajar dari berbagai pengalaman guru-guru lainnya yang gagal ataupu  yang berhasil, untuk mencari alternatif yang bervariasi dalam menangani berbagai persoalan pengelolaan kelas.
e.       Menciptakan kontrak sosial. Yaitu sebuah daftar aturan atau kontrak, tata tertib beserta sanksinya yang mengatur kehidupan di kelas yang mana harus disetujui oleh guru dan siswa.[6]
2.      Prosedur Kuratif (Penyembuhan)
a.       Mengidentifikasi masalah, gunanya untuk mengenal dan mengetahui masalah-masalah pengelolaan kelas.
b.      Menganalisis masalah, guru menganalisis penyimpangan siswqa dan menyimpulkanlatar belakang dan sumber-sumber dari penyimpangan, selanjutnya menentukan alternatif penanggulangannya.
c.       Menilai alternatif pemecahaan, guru menilai alternatif pemecahan yang sesuai, kemudian memilih alternatif pemecahan yang dianggap sudah tepat serta melaksanakannya.
d.      Mendapatkan balikan, guru melakukan kilas balik agar  alternatif pemecahan yang dipilih tadi sesuai target yang sudah direncanakan.[7] Dengan cara guru membentuk pertemuan dengan peserta didiknya untuk perbaikan dan kepentingan siswa dan sekolah, semata-mata untuk kepentingan bersama.
Bahwasannya, prosedur kelas harus dimonitor dengan baik. Guru juga harus berespons kepada hampir setiap penyimpangan peraturan atau prosedur. Ketika guru mengumumkan bahwa kelas atas siswa individu tidak benar mengikuti prosedur, pendekatan terbaik adalah untuk meminta siwa menetapkan prosedur yang benar dan kemudian mempraktikkannya.
B.     Teknik pengelolaan kelas
Teknik-teknik pengelolaan kelas dapat digolongkan ke dalam teknik preventif dan teknik kuratif. Teknik preventif adalah teknik untuk mencegah timbulnya tingkah laku siswa yang mengganggu kegiatan belajar-mengajar. Sedangkan teknik kuratif adalah teknik untuk mengurangi tingkah laku siswa yang mengganggu kegiatan kegiatan belajar mengajar.
Teknik-teknik tersebut sekaligus merupakan komponen-komponen keterampilan mengelola kelas :
1.      Teknik Preventif, yang dapat digolongkan ke dalam teknik preventif adalah :
a.       Sikap terbuka.
b.      Sikap menerima dan menghargai.
c.       Sikap empati.
d.      Sikap demokratis.
e.       Mengarahkan siswa pada tujuan kelompok.
f.       Menghasilkan antara kelempok yang disepakati siswa.
g.      Mengusahakan siswa.
h.      Memperjelas komunikasi.
i.        Menunjukkan kehadiran.
2.      Teknik Kuratif, yang dapat digolongkan ke dalam teknik kuratif :
a.       Penguatan negatif.
b.      Penghapusan.
c.       Hukuman.
d.      Membicarakan.
e.       Bersikap masa bodoh terhadap pembelajaran.
f.       Memberikan tugas yang bernilai menunjukkan tongkah laku yang menguasai.
g.      Memberikan tugas yang memerlukan keberanian siswa menunjukkan tingkah lakumenguasai.
h.      Memberikan tugas yang menuntut kekuatan fisik bagi siswa yang menunjukkan menguasai.
i.        Tidak menyalahkan siswa secara langsung menunjukkan segi-segi keberhasilan ( bagi siswa yang menunjukkan tingkah laku ketidak mampuan.
j.        Tidak memberikan respon ekspresi wajah tetap bagi siswa yang menunjukkan tingkah laku membalas mendendam.
k.      Mendorong partisipasi.
l.        Memeratakan partisipasi.
m.    Mengurangi ketegangan.
n.      Mengatasi pertentangan antar pribadi atau antar kelompak.[8]


[1]Suharsimi Arikunto. Pengelola’an Kelas dan Siswa. Jakarta: Rajawali, 1988,  hal. 33
[2]Imam Azhar. Pengelolaan Kelas dari Teoritis Ke Praktis. Yogyakarta: Insyira 2013, Hal 76
[3]Nawawi,hadari. Organisasi Sekolah dan Pengelola’an Kelas. Jakarta: Gunung Agung, 1989, hal. 116
[4]S Suryosubroto. proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta, 2002, hal. 134
[5]Danim Sudarwan. Visi Baru Manajemen Sekolah.   Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hal. 93
[6]Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik, Jakarta: PT Rineka Cipta,2000, hlm. 144
[7]Cece  Wijaya. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya, 1991, hal. 113
[8]Hasibuan, Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal. 179-180

Tidak ada komentar:

Posting Komentar