Minggu, 15 Juni 2014

PERAN DAN FUNGSI GURU DALAM KELAS, ADMINISTRASI KELAS, ADMINISTRASI GURU DAN ADMINISTRASI DALAM KELAS


A.    Peran dan Fungsi Guru Dalam Kelas
Dalam dunia pendidikan, istilah guru bukanlah hal yang asing. Menurut pandangan lama, guru adalah sosok manusia yang patut digugu dan ditiru. Digugu dalam arti ucapannya dapat dipercayai . Ditiru berarti segala tingkah lakunya harus dapat menjadi contoh atau tauladan bagi masyarakat. Menurut kamus Umum Bahasa Indonesia, guru diartikan sebagai seseorang yang pekerjaannya mengajar dan dimaknai sebagai tugas profesi. Untuk menjadi guru, seseorang harus memenuhi persyaratan profesi. Tidak semua orang bisa menjadi guru. 
Dalam pandangan Mohammad Uzer Usman (1992:4), guru merupakan profesi, jabatan dan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Menurutnya jenis pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan, meskipun kenyataannya masih didapati guru yang berasal dari luar bidang kependidikan.
Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab mendidik anak dari tiga pihak, yaitu orang tua, masyarakat dan negara. Seyogyanya kepada guru diharapkan mengembangkan sikap-sikap dan sifat yang normatif baik sebagaikelanjutan dari sikap orang tua pada umumnya. Caranya antara lain:
1.      Kasih sayang
2.      Tanggung jawab kepada tugas mendidik
3.      Kesediaan berkorban
Adapun peran guru adalah sebagai berikut:
1.      Peran Guru sebagai Demonstrator
Sebagai demonstrator, guru adalah seorang pengajar dari bidang ilmu yang ia kuasai. Oleh karena itu, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, seorang guru harus menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan. Ia harus senantiasa belajar meningkatkan penguasaannya terhadap ilmu sesuai dengan bidangnya.


2.      Peran Guru sebagai Pengelola Kelas
Sebagai pengelola kelas, seorang guru harus mampu menciptakan suasana atau kondisi belajar di kelas. Ia juga harus mamapu merangsang siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, terampil mengendalikan suasana kelas agat tetap hangat, aman, menarik dan kondusif.
3.      Peran Guru sebagai Mediator dan Fasilitator
Sebagai mediator, seorang guru dituntut memilki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan sebagai alat komunikasi dalam proses pembelajaran. Dan terampil memilih, menggunakan, mengusahakan media pendidikan, serta mampu menjadi media (perantara) dalam hubungan antar siswa dalam proses belajar mengajar.
Sebagai Fasilitator, guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar dan berguna serta dapat menunjang tercapainya tujuan dalam proses belajar-mengajar, baik yang berwujud narasumber, buku teks, majalah, surat kabar, maupun sumber belajar lainnya.
4.      Peran Guru sebagai Evaluator
Sebagai evaluator, seorang guru dituntut mampu melakukan proses evaluasi, baik untuk mengetahui keberhasilan dirinya dalam melaksanakan pembelajaran (feed back), maupun untuk menilai hasil belajar siswa.
Untuk mewujudkan peran ini, seorang guru dituntut memiliki keterampilan sebagai berikut:
a.       Mampu merumuskan alat tes yang valid dan reliable.
b.      Mampu menggunakan alat tes dan non-tes yang tepat.
c.       Mampu melaksanakan penilaian secara objektif, jujur dan adil.
d.      Menindak lanjuti hasil evaluasi secara proporsional.
Fungsi-fungsi Guru adalah
1.      Guru sebagai Pendidik
Salah satu fungsi guru yang umum adalah sebagai pendidik. Dalam melaksanakan fungsi ini, guru dituntut menjadi inspirator dan menjaga disiplin kelas. Sebagai inspirator, guru memberikan semangat kepada para siswa tanpa memandang tingkat intelektual atau tingkat motivasi belajarnya. Buatlah semua siswa senang bergaul dengan guru, baik di dalam maupun di luar kelas. Hal ini tentu saja menuntut fleksibilitas yang tinggi.
Sebagai korektor, ia harus berusaha membetulkan sikap dan tindakan siswa yang tidak sesuai dengan tuntutan kehidupan manusia. Hal ini berarti bahwa guru harus mampu memberikan peneguhan dan hukuman secara tepat.
2.      Guru sebagai Didaktikus
Menurut Benyamin Bloom sebagaimana dikutip W.S. Winkel (1991:115), kualitas pengajaran sangat bergantung pada cara penyajian materi yang harus dipelajari. Selain itu, bagaimana guru menggunakan peneguhan, mengaktifkan siswa supaya berpartisipasi dam merasa terllibat dalam proses belajar dan bagaimana cara guru memberikan informasi kepada siswa tentang keberhasilan mereka merupakan cara-cara yang biasa disampaikan. Semua hal tersebut menuntut keterampilan didaktik guru.
B.     Administrasi Kelas
Administrasi kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses belajar, mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen 1996).
Konsep dasar yang perludicermati dalam manajemen kelas adalah penempatan individu, kelompok, sekolah dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Aktivitas guru yang terpenting adalah memanaj, mengorganisir, dan mengkoordinasikan segala aktivitas peserta didik menuju tujuan pembelajaran. Mengelola kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas terhadap aspek-aspek manajemen kelas.

1.      Ruang Lingkup Administrasi kelas
a.       Pengaturan Orang (Siswa), pengaturan orang atau siswa adalah bagaimana mengatur dan menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual dan perkembangan emosionalnya.
b.      Pengaturan Fasilitas, pengaturan fasilitas adalah kegiatan pengaturan fisik kelas sehingga seluruh siswa dapat terfasilitasi dalam aktivitasnya didalam kelasdan siswa merasa nyaman, senang, aman serta belajar dengan baik
2.      Tujuan Administrasi kelas
Administrasi kelas pada umumnya untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam pencapaian tujuan belajar. Ketercapaian tujuan pengelolaan kelas seperti dikemukakan oleh A.C.Wragg dapat dilihat dari:
a.       Anak-anak memberikan respon yang setimpal terhadap perlakuan yang sopan dan penuh perhatian dari guru.
b.      Mereka akan bekerja dengan rajin dan penih konsentrasi dalam melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuannya.
Adapun indikator keberhasilan dalam pengelolaan kelas adalah:
a.       Mewujudkan situasi dan kondisi belajar mengajar yang kondusif (tertib, lancar, berdisiplin dan bergairah).
b.      Terjadinya hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa (Alam S : 2003)

C.    Administrasi Guru
Berikut ini adalah definisi administrasi gurun menurut para ahli, diantaranya adalah:
Administrasi guru pada suatu sekolah menurut Drs. Yusak Burhanuddin adalah Mereka yang tergabung dalam suatu sekolah untuk melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan.
Menurut Dr. Suharsimi administrasi guru adalah î segenap proses penataan yang bersangkut-paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja untuk dan di sekolah dengan efesien, demi tercapainya tujuan sekolah yang telah di tentukan sebelumnya.
Sedangkan menurut Drs. H. M. Daryanto administrasi guru adalah semua manusia yang tergabung di dalam kerja sama pada suatu sekolah untuk melaksanakan dalam mencapai tujuan pendidikan. Menurut Burhanuddin administrasi guru adalah rangkaian aktivitas mengatur dan mengurus penggunaan tenaga-tenaga kerja yang di perlukan dalam usaha kerjasama. Sedangkan pengertian guru menurut Peter dan Yeni Salim adalah orang yang pekerjaanya mendidik, mengajar, dan mengasuh. 
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan administrasi guru adalah segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan para tenaga pengajar di sekolah secara efektif dan efesien agar tujuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah tercapai secara optimal.
1.      Fungsi-Fungsi Administrasi Guru
Semua kegiatan sekolah akan dapat berjalan lancar dan berhasil baik jika pelaksanaannya melalui proses-proses yang menurut garis fungsi-fungsi administrasi guru tersebut. yang mana fungsi-fungsi tersebut adalah:
a.       Perencanaan, ialah untuk mendapatkan calon tenaga pengajar yang memang dibutuhkan. Perencanaan merupakan proses awal dalam pelaksanaan untuk itu lembaga mampu merencanakan kebutuhan dimasa yang akan datang guna mendapatkan kebutuhan yang diperlukan dan guna mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Jadi dengan adanya perencanaan yang terarah dan sistematis pelaksanaan kegiatan akan berjalan lancar.
b.      Seleksi, ialah penyeleksian calon tenaga pengajar untuk direkrut atau diambil atas kebutuhan pada lembaga tersebut, yang mana penyeleksian juga harus dapat disesuaikan dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan oleh lembaga misalnya : persyaratan administrasi, ujian (tes), dan wawancara dan persyaratan lainnya.
c.       Pengangkatan atau Penempatan, adalah mengangkat calon tenaga pengajar yang memang sudah diseleksi dan sudah dipertimbangkan oleh lembaga guna mendapatkan calon tenaga pengajar yang profesional. Sedangkan penempatan calon tenaga pengajar harus disesuaikan dengan bidang keahliannya masing-masing agar pelaksanaan tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif.
d.      Pembinaan, ialah untuk membina tenaga pengajar agar dapat meningkatkan kompetensi, peningkatan moral, disiplin kerja, melalui pendidikan dan pelatihan. Pembinaan harus dilakukan terus menerus sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
e.       Kesejahteraan, ialah untuk meningkatkan prestasi kerja dengan memberikan motivasi dan kepuasan kerja melalui kompensasi. Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para tenaga pengajar sebagai balasan jasa untuk kerja mereka. Kesejahteraan tidak harus berupa materi semata melainkan juga pujian-pujian atas prestasi yang diraih oleh tenaga pengajar atau personil.
f.       Penilaian atau Evaluasi, ialah sebagai control terhadap pelaksanaan yang sudah dijalankan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Untuk itu pelaksanan evaluasi atau penilaian dapat berjalan secara efektif bila pelaksanaanya berjalan dengan baik.
g.      Pemutusan Hubungan kerja, ialah untuk mempertegas atau memperjelas keterikatan masa kerja yang sudah tidak ada. Hal ini misalnya adanya surat SK (surat keterangan) pensiun bahwa masa kerja dilembaga tersebut sudah selesai oleh sebab itu pelaksanaan pemutusan hubungan kerja dilakukan akhir selesai masa kerja.
2.      Prinsip-prinsip Administrasi Guru
Dalam menuju tingkat produktivitas penyelenggaraan pendidikan, harus di administrasikan dengan berpegang pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
a.       Menerapkan kembali prosedur dan tehnik yang dilandasi oleh pengetahuan terorganisir.
b.      Mencapai keharmonisan tindakan kelompok, bukan sebaliknya.
c.       Mencapai suasana kerja sama manusia bukan individualisasi yang semrawut.
d.      Bekerja untuk memperoleh out-put semaksimal mungkin.
e.       Mengembangkan para bawahan semaksimal mungkin sesuai dengan segala kemampuan yang ada pada diri dan kemakmuran persatuan mereka sendiri.
Menurut kelima prinsip di atas adalah seperangkat pedoman yang dapat di pegang dalam setiap langkah penyelenggaraan administrasi guru agar usaha-usaha pendidikan itu mampu mencapai tingkat produktivitasnya semaksimal mungkin, yang pada gilirannya tujuan pembelajaran itu sendiri dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

D.    Administrasi Dalam Kelas
Kelas adalah sebuah ruang dilembaga pendidikan yang merupakan wadah tempat terjadinya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan mentransfer ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada siswa sehingga terjadilah perubahan tingkah laku. Agar pelaksanaan kegiatannya berjalan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan pendataan terhadap seluruh komponen pembelajaran untuk diolah, dan dilaporkan hasilnya kepada kepala sekolah yaitu berupa administrasi kelas.
Dengan administrasi/pengelolaan kelas yang baik dan menarik dapat mendorong siswa untuk belajar dengan baik, yang memungkinkan tercapainya hasil yang baik pula, dan pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan secara maksimal. Depdiknas (1995:11) menyebutkan 8 aspek pengelolaan kelas, yaitu: 
a.       Mengecek kehadiran siswa.
b.      Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa, dan menilai pekerjaan siswa tersebut.
c.       Pendistribusian bahan dan alat.
d.      Mengumpulkan informasi dari siswa.
e.       Mencatat data siswa.
f.       Pemeliharaan asrip.
g.      Menyampaikan materi pembelajaran.
h.      Memberikan tugas/PR.
1.      Kegiatan administratif manajemen kelas 
a.       Perencanaan kelas Perencanaan yang utama adalah menjabarkan kurikulum menjadi program pembelajaran yang konkrit sesuai dengan waktu yang tetsedia. Seperti: program tahunan, program semester, program bulanan,program mingguan, dan program harian. Selain itu perlu juga kegiatan ekstrakurikuler seperti: program pramuka,olahragakesenian,les belajar tambahan, bimbingan konseling, uks, dsb. 
b.      Pengorganisasian kelas Guru diharapkan dapat membagi beban kerja, tanggung jawab,wewenang kepada semua pihak (guru dan guru) dan juga mengikut sertakan siswa dalam pengelolaan kelas. Melengkapi alat-alat yang diperlukan dan membuat struktur organisasi kelas. 
c.       Pengarahan kelas Pengarahan kelas dilakukan agar setiap kegiatan tidak menyimpang dari tujuan dan ketentuan. Hal ini tentunya memerlukan bimbingan dan kerjasama dengan kepala sekolah,supervisor, dan konselor dengan jalan musyawarah. 
d.      Koordinasi kelas Koordinasi bertujuan membawa semua material,fasilitas, dan teknik-teknik kedalam hubungan kerja yang harmonis dengan tugas dan peranan masing-masing untuk menyampaikan saran, pendapat dan gagasan baik dalam bidang kerjanya sendiri maupun bidang kerja yang menjadi tanggung jawab yang bersangkutan. 
e.       Komunikasi kelas Menonjolkan hubungan manusiawi yang harmonis, dengan cara musyawarah,diskusi baik hubungan pribadi maupun kelompok dengan menggunakan jaringan komunikasi yang berdaya guna. 
f.       Kontrol kelas Apabila ada yang menemukan kekurangan tentunya perlu adanya upaya perbaikan, untuk itu perlu adanya control kerja terhadap program kelas yang telah disusun. Apabila ini sudah dilakukan maka akan muncul penilaian terhadap keberhasilan dan kegagalan kerja yang dilakukan. 
Fegrdt
2.      Kegiatan operatif manajemen kelas
Tata usaha kelas, meliputi:
a.       Menghimpun dan mencatat data siswa yang bersifat tetap. 
b.      Menncatat dan membuat buku inventaris kelas. 
c.       Membuat jadwal pelajaran. 
d.      Membuat dan mengirim laporan kelas tentang siswa. 
e.       Menyelenggarakan surat menyurat kelas, mengagendakan,menanggapi/menjawab, dan mengarsipkan. 
Kegiatan perbekalan kelas, meliputi:
a.       Alat pendidikan yang berhubungan langsung dengan proses brelajar mengajar (papan tulis, buku sumber,alat olahraga, kesenian, dsb).
b.      Alat non-kependidikan yang tidak langsung berhubungan: meja dan kursi guru dan siswa, lemari, papan absen, buku agenda, buku raport, buku pribadi murid, buku absensi, dsb.
c.       Kegiatan keuangan kelas Untuk melaksanakan program kelas, diperlukan sejumlah dana yang bersemuber dari: pemerintah pusat, pemprop dan pemkab, donator, dll.
d.      Kegiatan pembinaan personal kelas Pengaturan tempat duduk siswa dengan berbagai pertimbangan. 

DAFTAR PUSTAKA
Nawawi, Hadari,1981,Administrasi Pendidikan,PT GUNUNG AGUNG, Jakarta.
Soetopo, Hendyat, Soemanto, Wasty, 1982, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan, USAHA NASIONAL, Surabaya.
http://sondix.blogspot.com/2014/01/pengertian-administrasi-guru.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar